(gambar pratek manasik haji KUA Kec. Sangkapura 2016)
Situbondo (Pinmas) --- Presiden Joko Widodo telah mengumumkan bahwa
kuota haji Indonesia tahun 2017 adalah 221 ribu. Ada kenaikan kuota yang
cukup signifikan di tahun ini, yaitu 52.200 jemaah.
Menteri Agama
Lukman Hakim Saifuddin mengaku bersyukur dengan kenaikan ini.
Menurutnya, peningkatan ini sangat berarti karena sudah empat tahun
kuota Indonesia dipotong 20% sehingga tinggal 168.800 jemaah.
"Mudah-mudahan
ini akan semakin memperpendek antrian para calon jamaah haji
Indonesia," kata Menag usai menyampaikan sambutan pada acara Halaqah
Ulama 'Refleksi 33 tahun Khittah NU' yang diselenggarakan di Pondok
Pesantren Salafiyah Syafi'iyah, Situbondo, Kamis (12/01).
Menurut
Menag, antrian jemaah haji Indonesia saat ini cukup panjang, meski
berbeda-beda antar provinsi. Ditanya soal pemanfaatan kuota, Menag
mengatakan bahwa itu akan diprioritaskan bagi yang belum berhaji.
"Prioritas
betul-betul ditujukan bagi yang belum berhaji sama sekali," ujar Menag.
Karenanya, Menag berharap jemaah yang sudah pernah berhaji untuk bisa
berbesar hati memberikan kesempatan kepada sesama saudaranya yang belum
berhaji.
Menag mengatakan bahwa kewajiban berhaji hanya sekali.
Mereka yang sudah pernah menjalankan, sesungguhnya sudah tidak
berkewajiban lagi untuk berhaji. "Kewajibannya sudah gugur maka kita
beri kesempatan bagi yang belum berhaji sama sekali," terangnya.
Di
tempat terpisah, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Abdul
Djamil menegaskan bahwa setelah kuota diumumkan, maka pihaknya saat ini
tengah melakukan berbagai persiapan penyelenggaran ibadah haji 2017.
Persiapan itu bahkan sudah dilakukan sejak akhir tahun 2016 lalu.
Menurut
Abdul Djamil, ada tiga fokus yang akan dilakukan ke depan. Pertama,
pembahasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) dengan DPR RI.
Setiap tahun, BPIH dibahas bersama dengan Komisi VIII DPR. Hasil
pembahasan antara kedua belah pihak ini kemudian dibawa ke Presiden
untuk diterbitkan Keputusan Presiden tentang BPIH.
"Fokus kedua
terkait persiapan kegiatan dalam negeri yang meliputi: pelunasan,
konsolidasi dengan pihak terkait, persiapan embarkasi, manasik haji, dan
lainnya," ujarnya.
Selain persiapan dalam negeri, lanjut Abdul
Djamil, jajarannya juga akan fokus pada persiapan layanan jemaah haji di
Arab Saudi. "Fokus ketiga adalah kordinasi dengan instansi di Arab
Saudi menyangkut akomodasi, transportasi, layanan armina, dan layanan
lainnya," katanya.
Mantan Rektor IAIN Walisongo Semarang ini
berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan bagi jemaah haji.
Menurutnya, seiring dengan bertambahnya kuota jemaah haji, maka
persiapan yang harus dilakukan juga perlu ditambah. (boy/mkd/mkd)
sumber https://www.kemenag.go.id/berita/444060/menag-prioritas-kuota-untuk-yang-belum-pernah-berhaji
KAMI MELAYANI ANDA dalam (klik pilihan dibawah ini)
- 1. Nikah Rujuk dan Legalisasi Surat NR (15)
- 2. Pendidikan Pra Nikah dan Pembinaan Keluarga Sakinah (11)
- 3. Konsultasi dan Penasehatan Problematika Keluarga BP4 (3)
- 4. Konsultasi Zakat dan Produk Halal (7)
- 5. Konsultasi Wakaf dan Kemasjidan (12)
- 6. Konsultasi Arah Kiblat (4)
- 7. Konsultasi Haji (4)
- 8. Konsultasi Waris KHI (3)
- 9. Bina Sosial dan Remaja serta Kemitraan Ummat (11)
- Organisasi (6)
Menag: Prioritas Kuota Untuk Yang Belum Pernah Berhaji
By KANTOR URUSAN AGAMA KEC. SANGKAPURA PULAU BAWEAN KAB. GRESIK JAWA TIMUR on Rabu, 18 Januari 2017
0 komentar:
Posting Komentar