Pluralisme Bukan Hambatan Bangun Perdamaian


Magelang (Pinmas)--Menteri Agama Suryadharma Ali, mengatakan bahwa pluralisme yang dalam kehidupan masyarakat tidak bisa dihindari bukan hambatan upaya membangun perdamaian.

"Pluralisme tidak bisa dihindari, tetapi bukan hambatan untuk hidup bersama, membangun keharmonisan, dan perdamaian," katanya dalam sambutan tertulis dibacakan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Bahrul Hayat, saat pembukaan Bakti Sosial Pengobatan Gratis Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) di Taman Lumbini Candi Borobudur, di Borobudur, Sabtu.

Kehidupan yang damai, katanya, menjadi dambaan setiap manusia.

Ia mengatakan, kehidupan yang harmonis bisa tercipta jika setiap warga memiliki sikap saling menerima dan memahami perbedaan secara positif.

"Harus diupayakan terus mewujudkan harmonis, dimulai dari diri dengan mewujudkan perilaku dan ucapan yang membahagiakan orang lain," katanya.

Setiap orang dan kelompok masyarakat, katanya, harus menghindari sikap diri sebagai paling tinggi, baik, dan benar, serta membuka sekat-sekat kehidupan yang menghalangi kebersamaan.

"Tatap kenyataan kita secara objektif untuk hidup harmonis," katanya.

Ia menyatakan pentingnya masyarakat melakukan berbagai usaha yang bermanfaat untuk orang lain.

Pada kesempatan itu ia menilai bakti sosial oleh umat Buddha serangkai dengan perayaan Tri Suci Waisak 2011 di Candi Borobudur itu sebagai momentum positif untuk membangun jalah kehidupan yang harmonis.

Koordinator Karya Bakti Kesehatan Tri Suci Waisak 2011 Walubi, Jefri Tanujaya, mengatakan, layanan kesehatan gratis terutama untuk warga miskin itu melibatkan berbagai pihak seperti Dinas Kesehatan Angkatan Udara, Dinkes Kabupaten Magelang, RSUP Dr Sardjito, RS Paramita, RST Magelang, tim dokter Unsoed Purwokerto, dan Akper Ngesti Waluyo.

Kegiatan selama dua hari (14-15 Mei 2011) di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah itu melibatkan sekitar 900 tenaga antara lain dokter, paramedis, dan relawan dengan sasaran sekitar 10 ribu orang terutama masyarakat miskin.

Layanan kesehatan melalui bakti sosial Walubi itu antara lain operasi minor, bibir sumbing, dan katarak, poli umum dan gigi.

"Kegiatan ini tidak membedakan suku, agama, ras, dan antargolongan," katanya.(ant)

comment 0 komentar:

Posting Komentar

BERITA & ARTIKEL LAIN

 
copyright©2011 KUA Sangkapura Bawean Gresik Jawa Timur